Senin, 13 Juni 2016

INFO PETANI RICE TRANSPLANTER




Mesin tanam padi atau dalam bahasa inggris rice transplanter adalah salah satu alat tanam yang dapat dijadikan alternatif menggantikan tenaga manusia. Mesin tanam padi memberikan keuntungan lebih seragam hasil tanam, lebih cepat, dan lebih murah biaya yang dibutuhkan jika dibandingkan dengan cara tanam padi konvensional.
Seperti di Jepang, sistem ini telah diterapkan untuk menggantikan peran manusia dalam menanam bibit padi pada lahan. Seperti pada ilustrasi berikut:

Prinsip kerja dari alat tanam padi (rice transplanter) diadopsi dari prinsip orang menanam pad (tandur), dimana bibit diambil dari tumpukan kemudian dibenamkan dalam lumpur yang telah siap. Prinsip yang lebih jelas dapat dilihat pada video animasi berikut:

Walaupun disebut mesin tanam padi, namun mekanisasi alat ini selain menggunakan mesin juga ada tipe lain yang menggunakan tenaga manusia/manual. Walaupun pengoperasian secara manual, akan tetapi efektivitas lebih tinggi dibandingkan dengan tenaga manusia konvensional.
Saat ini di Indonesia sudah banyak yang menyediakan alat tanam padi dengan berbagai pilihan dan tentunya harga yang bersaing. 
Namun disisi lain akan selalu ada efek dari mekanisasi selain efektivitas alat, yaitu akan tersingkirnya tenaga manusia yang akan berakibat mengurangi pendapatan buruh tani yang biasa membantu pemilik sawah dalam menanam padi.

MEMBUAT KOTAK PERSEMAIAN PADI (DAPOK/TRAY) UNTUK JARWO TRANSPLANTER
Kinerja Jarwo Transplanter sebagai mesin tanam bibit padi sangat dipengaruhi oleh cara persemaian, karena memerlukan bibit khusus. Cara pembuatan persemaian padi untuk mesin tanam Jarwo Transplanter berbeda dengan persemaian yang biasa dilakukan petani saat ini yaitu cara konvensional. Biasanya pengadaan mesin Jarwo Transplanter setiap unitnya hanya diberi dapok buatan pabrik sekitar 180 – 200 biji. Jumlah dapok tersebut hanya cukup untuk pertanaman padi sekitar 1 ha. Jika penanaman padi dengan menggunakan mesin tanam Jarwo Transplanter lebih dari 1 ha, kekurangan dapok tersebut harus dibuat dapok tiruan. Dapok buatan pabrik umumnya bahannya dari plastik dan harganya relatif mahal. Oleh karenan itu untuk menghemat biaya dapok buatan pabrik bisa dimodifikasi dari bahan yang tersedia di lapangan seperti bahan kayu reng.
Cara Pembuatan

A.Bahanyang Diperlukan:
1. Kayu reng ukuran (3 cm x 2 cm x 4 m)
2. Plastik atau terpal
3. Paku reng
4. Gergaji
5. Palu
6. Gunting

B. Pembuatan Rangka Dapok
Kerangka dapok dibuat dari kayu reng dengan ukuran 2 cm x 3 cm. Ukuran bagian dalam dapok panjang 58 cm, lebar 17 cm, tebal 2 – 2,5 cm. Untuk menghemat biaya, cara pembuatannya setiap 1 unit dapok bisa dibuat kurang lebih 12 kotak diperlukan 3 batang kayu reng atau 1 unit dapok bisa dibuat 3 atau 4 kotak. (Gambar 1).

C. Pembuatan Alas Dapok
Alas dapok bisa dibuat dari plastik inerbag atau terpal atau bekas kantong semen yang digelar di hamparan tanah tempat persemain. Dibuat lubang untuk pembuangan air sebanya 20 – 30 lubang dengan jarak antar lubang 4 x 10 cm. (Gambar 2)

D. Media Persemaian
Media yang digunakan untuk persemaian padi dalam dapok adalah campuran tanah dengan pupuk kandang. Sebelum dicampur, tanah dan pupuk kandang sebaiknya diayak lebih dahulu untuk memisahkan batu kecil atau akar, agar tidak mengganggu kinerja mesin jarwo transplanter. Campuran tanah dan pupuk kandang yang baik dengan perbandingan 1 : 1 atau 2 : 1, tergantung kondisi tanah, dan tebal media persemaian 2 - 2,5 cm. Perlu diperhatikan bahwa pupuk kandang yang dipergunakan persemaian adalah yang sudah matang. Jika kurang matang dapat menyebabkan pertumbuhan persemaian padi lanas atau busuk. Benih padi yang diperlukan jika menggunakan ukuran dapok 58 cm x 17 cm, sebanyak 60 – 70 gram/dapok atau 60 - 70% dari gelas air mineral 240 ml setelah benih padi direndam. Jika ukuran dapok 58 cm x 27 cm benih yang diperlukan 90 – 100 gram/dapok atau 90 – 100% dari gelas air mineral 240 ml.

Dalam memeriahkan HUT Kabupaten Mesuji yang ke-7 yang dilaksanakan di Desa Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara, stand pameran BP4K Kabupaten Mesuji diisi dengan pengenalan teknologi pembibitan padi sawah dengan system dapog. Masyarakat setempat sangat antusias dengan teknologi tersebut mengingat bahwa sebagian besar petani setempat banyak yang memiliki lahan persawahan dan sebagian telah menggunakan mekanisasi pertanian, yakni rice transplanter.
Badan Litbang Kementerian Pertanian pada tahun 2014 berhasil menciptakan mesin tanam padi (rice transplanter) dan sebagai upaya untuk mewujudkan teknis operasionalnya diperlukan persemaian bibit padi sistem dapog. Dengan mesin transplanter dapat mempercepat waktu tanam dan menurunkan biaya tanam.
Prinsip pembibitan dengan system dapok yakni, bibit padi ditabur pada tempat tertentu, misalnya plastic, lempengan semen, daun pisang, sehingga akar bibit terlihat seperti tikar/karpet dan dapat digulung. Hasil gulungan ditempatkan pada nampan (tray) yang merupakan bagian dari mesin transplanter untuk persiapan penanaman di lahan. Leaflet pembibitan padi dengan system dapok dapat diunduh disini.